This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

Rabu, 20 Mei 2015

Apa yang di maksud dengan HTML, CSS, XHTML, JAVASCRIPT

Desain web tentunya tidak akan teriepas dengan yang namanya HTML. Selain itu agar sesuai dengan perkembangan teknologi desain web, Anda hams mengetahui juga tentang CSS dan JavaScript.

HTML adalah, (HyperText Markup Language) sebuah bahasa standar yang digunakan oleh browser Internet untuk membuat halaman dan dokumen pada sebuah Web yang kemudian dapat diakses dan dibaca layaknya sebuah artikel. HTMLjuga dapat digunakan sebagai link link antara file-file dalam situs atau dalam komputer dengan menggunakan localhost, atau link yang menghubungkan antar situs dalam dunia internet.


Standar xHTML adalah sebuah standar baru yang dicetuskan oleh W3C untuk menggantikan standar lama yaitu HTML. Standar xHTML hampir sama dengan HTML yang sudah ada tetapi memiliki aturan-aturan penulisan yang lebih ketat daripada HTML, keduanya merupakan bahasa markup untuk dokumen teks yang berfungsi untuk menentukan struktur dokumen serta mengatur fungsi dan bagaimana dokumen tersebut ditampilkan di browser.
Secara garis besar tujuan utama standar XHTML adalah agar semua halaman web memiliki struktur yang benar dan tata-cara penulisan tag yang konsisten sehingga dapat dibaca dengan baik untuk semua perangkat yang mampu membaca halaman web. Selain itu standar XHTML bertujuan menegaskan fungsinya sebagai pembentuk struktur dokumen sedangkan untuk pengaturan tampilan dokumen di browser (warna, jenis huruf, ukuran dll) diatur dengan menggunakan CSS.

Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web  untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. Sama halnya styles dalam aplikasi  pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa file. Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna body teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri/kanan/atas/bawah, dan parameter lainnya.CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokument. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

4. JavaScript adalah bahasa scripting yang paling populer di internet dan bekerja pada banyak browser seperti Internet Explorer, Mozilla, Firefox, Netscape, Opera. JavaScript digunakan pada Web pages untuk meningkatkan design, validate forms, detect browsers, create cookies, GUI dsb.
Java (dikembangkan oleh Sun Microsystems) adalah sebuah bahasa pemrograman yang powerful & sangat kompleks – sama dengan C & C++.
JavaScript dapat bereaksi terhadap events – JavaScript dapat di-set untuk menjalankan saat terjadi sesuatu, seperti sebuah page telah selesai dipanggil atau saat seorang user meng-klik pada  HTML element
JavaScript dapat membaca dan menulis HTML elements – JavaScript dapat membaca dan mengubah isi dari HTML element
JavaScript dapat digunakan untuk mem-validasi data – JavaScript dapat digunakan untuk mem-validasi form data sebelum di-submitted ke server, hal ini akan mengamankan server dari pemrosesan extra
JavaScript dapat digunakan untuk mendeteksi browser  pengunjung – JavaScript dapat digunakan untuk mendeteksi browser pengunjung dan – memanggil page lain yang secara specifik didesain untuk browser tersebut
JavaScript dapat digunakan untuk membuat cookies – JavaScript dapat digunakan untuk menyimpan dan memanggil informasi di komputer pengunjung.

Selasa, 19 Mei 2015

Cara Menginstal TP-LINK Router Wireless bekerja dengan Modem Cable (Dynamic & Static IP)?


Bagaimana cara menginstal TP-LINK router nirkabel untuk bekerja dengan ModemKabel (Dynamic & Static IP)?
Cocok untuk: 300Mbps Wireless N Router, 150Mbps Wireless N Router, 54MbpsWireless G Router

Cara ini adalah untuk pengguna yang telah memiliki Modem Kabel dan ingin membagi koneksi internet. 
Jika Anda menggunakan DSL Modem, abaikan artikel, dan lihat Bagaimana cara mengkonfigurasi router TP-LINK untuk bekerja dengan Modem ADSL

Langkah 1
Sebelum memulai, silakan lihat artikel
  1. Hubungkan komputer yang digunakan untuk terhubung langsung ke modem kabel Anda ke router.
  2. Hanya menggunakan port Ethernet pada modem Anda. Jika Anda menggunakan koneksi USB sebelum menggunakan router, silahkan lepaskan kabel USB dan hubungkan kabel Ethernet ke port WAN pada router.
Langkah 2: 
Hubungkan Network
(1) Matikan Cable modem, router dan komputer.
(2) Sambungkan port WAN dari router ke modem kabel dengan kabel Ethernet.
(3) Hubungkan komputer ke port LAN router TP-LINK.
(4) Hidupkan router dan komputer. Jangan power pada modem sebelum login ke router.


Langkah 3
Masuk ke (utilitas web-based) router
(1) Hidupkan router dan komputer, kemudian buka web browser dan ketik alamat IP LAN router nirkabel di address bar (default adalah 192.168.1.1). Tekan [Enter].
 

(2) Masukkan username dan password di login window (default username dan password keduanya admin), kemudian klik OK.
 

Langkah 4 
Setelah login ke router, Klik Network-> MAC Clone di sisi kiri.
 

Langkah 5 
Klik Clone MAC Address untuk mengkloning PC alamat MAC untuk WAN MAC Address dari router.

Langkah 6 
Klik Simpan untuk menyimpan pengaturan.

Langkah 7
Konfigurasi Type Koneksi WAN
Klik Jaringan> WAN di sebelah kiri dari halaman web:

Jika ISP anda memberikan alamat IP statis untuk Anda, silakan pilih Static IP sebagai WAN Connection Type, jika tidak, pilih Dynamic IP untuk mendapatkan alamat IP secara otomatis dari ISP Anda.

Static IP
Masukkan informasi IP yang disediakan oleh ISP anda ke dalam kotak yang ditunjukkan seperti di bawah ini, kemudian klik tombol Simpan. Tunggu sekitar 2 menit, jika Anda tidak dapat terhubung ke Internet, lanjutkan ke Langkah 9.


Dynamic IP
Pilih Dynamic IP sebagai WAN Connection Type di sebelah kanan halaman web, ditampilkan seperti di bawah ini. Kemudian klik tombol SAVE.


Klik Status di sisi kiri. Di bawah bagian WAN, klik tombol Renew. Tunggu sekitar 2 menit, maka alamat IP akan diebrikan. Jika tidak mendapatkan keluar alamat IP atau waktu, melompat ke Langkah 9.

Langkah 8 
Setting Wireless
Jika router Anda router nirkabel, Anda perlu mengkonfigurasi setting wireless untuk jaringan nirkabel Anda. Kemudian lanjutkan dengan Langkah 9.

Langkah 9 
Sirkulasi daya modem kabel dan router
Setelah dilakukan konfigurasi, melakukan siklus daya untuk jaringan Anda dapat membuat jaringan kerja Anda lebih stabil.
(1) Matikan modem kabel off pertama, kemudian hidupkan router dan mematikan komputer, dan biarkan mati 2 menit;
(2) Hidupkan  modem kabel pertama, dan tunggu sampai modem bekerja stabil (Semua lampu LED berfungsi normal).
(3) Hidupkan router dan tunggu sekitar 1 menit, kemudian hidupkan komputer Anda.
(4) Ulangi langkah 1-3 diatas sampai anda terhubung ke Internet.

Catatan:
Pada beberapa kasus, kita perlu mengubah alamat IP LAN TP-LINK Router untuk menghindari tabrakan IP dengan modem kabel.


Selasa, 21 April 2015

RAGAM ARSITEKTUR SISTEM OPERASI MODERN

Terdapat lima struktur dasar yang digunakan untuk membuat/mengembangkan Sistem Operasi, yaitu:
1. System Monolitik
  • Deskripsi; Sistem operasi sebagai kumpulan prosedur yang dapat dipanggil oleh prosedur lain jika diperlukan. Prosedur ini terdapat didalam kernel atau inti. Menggunakan konsep kernel loadable modules guna pengembangan, pengujian dan fleksibilitas sistem operasi.
  • Karakteristik; Prosedur dapat saling dipanggil oleh prosedur lain di sistem bila diperlukan dan kernel berisi semua layanan yang disediakan sistem operasi untuk pengguna. Inisialisasi-nya terbatas pada fungsional perangkat keras yang terbagi menjadi dua bagian yaitu kernel dan sistem program. Kernel terbagi menjadi serangkaian interface dan device driver dan menyediakan sistem file, penjadwalan CPU, manajemen memori, dan fungsi-fungsi sistem operasi lainnya melalui system calls.
  • Contoh sistem operasi : Unix.
  • Keuntungan :
    • Layanan dapat dilakukan sangat cepat karena terdapat di satu ruang alamat.
  • Kerugian :
    • Pengujian dan penghilangan kesalahan sulit karena tidak dapat dipisahkan dan dilokalisasi.
    • Sulit dalam menyediakan fasilitas pengamanan.
    • Merupakan pemborosan bila setiap komputer harus menjalankan kernel monolitik sangat besar sementara sebenarnya tidak memerlukan seluruh layanan yang disediakan kernel.
    • Tidak fleksibel.
    • Kesalahan pemograman satu bagian dari kernel menyebabkan matinya seluruh sistem.
  • Contoh gambaran penerapannya :
Sistem Monolitik
2. Sistem Berlapis
  • Deskripsi; Sistem operasi yang dibentuk secara hierarki berdasar lapisan-lapisan, dimana lapisan bawah memberi layanan terhadap lapisan diatasnya.
  • Karakteristik; Lapisan yang paling bawah adalah perangkat keras, dan yang paling tinggi adalah user-interface. Sebuah lapisan adalah implementasi dari obyek abstrak yang merupakan enkapsulasi dari data dan operasi yang bisa memanipulasi data tersebut. Struktur berlapis dimaksudkan untuk mengurangi kompleksitas rancangan dan implementasi sistem operasi. Tiap lapisan mempunyai fungsional dan antarmuka masukan-keluaran antara dua lapisan bersebelahan yang terdefinisi bagus. Lapis-lapis dalam sistem berlapis ada 6, yaitu :
    • Lapis 5 – The operator  = pemakai operator.
    • Lapis 4 – User programs = aplikasi program pemakai.
    • Lapis 3 – I/O management = menyederhanakan akses I/O pada level atas.
    • Lapis 2 -Operator-operatot communication = mengatur komunikasi antar proses.
    • Lapis 1 -Memory and drum management = mengatur alokasi ruang memori atau drum magnetic.
    • Lapis 0 -Processor allocation and multiprogramming =mengatur alokasi pemroses dan switching,multiprogramming dan pengaturan prosessor. 
  • Contoh sistem operasi : THE.
  • Keuntungan :
    • Memiliki semua keunggulan rancangan modular, yaitu sistem dibagi menjadi beberapa modul dan tiap modul dirancang secara independen. Tiap lapisan dapat dirancang, dikode dan diuji secara independen.
    • Pendekatan berlapis menyederhanakan rancangan, spesifikasi dan implementasi sistem operasi.
  • Kerugian :
    • Fungsi-fungsi sistem operasi harus diberikan ke tiap lapisan secara hati-hati.
  • Contoh gambaran penerapannya :
Sistem Berlapis
3. Sistem Virtual Mesin
  • Deskripsi; Sistem operasi yang melakukan simulasi mesin nyata yang memberikan fleksibilitas tinggi dan memungkinkan sistem operasi yang berbeda dapat dijalankan pada mesin komputer tersebut atau dapat juga disebut sebagai operating system emulator.
  • Karakteristik;  Mesin maya mempunyai sistem timesharing yang berfungsi untuk ,menyediakan kemampuan untuk multiprogramming dan perluasan mesin dengan antarmuka yang lebih mudah.
  • Contoh sistem operasi : Windows NT, Linux dengan DOSEMU.
  • Keuntungan :
    • Pengembangan system dikerjakan pada mesin virtual, termasuk di dalamnya mesin fisik dan tidak mengganggu operasi system yang normal.
  • Kerugian :
    • Konsep mesin virtual sangat sulit untuk mengimplementasikan kebutuhan dan duplikasi yang tepat pada mesin yang sebenarnya.
  • Contoh gambaran penerapannya :
Sistem Mesin Maya
4. Sistem Client-Server
  • Deskripsi; Sistem operasi yang dibagi fungsinya menjadi proses yang menyediakan layanan (server) dan proses yang memerlukan/meminta layanan (client) didalam memproses data.
  • Karakteristik;  Proses client yang memerlukan layanan mengirim pesan ke server dan menanti pesan jawaban. Proses server setelah melakukan tugas yang diminta, mengirim hasil dalam bentuk pesan jawaban ke proses client. Server hanya menanggapi permintaan client dan tidak memulai dengan percakapan client. Kode dapat diangkat ke level tinggi, sehingga kernel dibuat sekecil mungkin dan semua tugas diangkat ke bagian proses pemaka. Kernel hanya mengatur komunikasi antara client dan server. Kernel yang ini popular dengan sebutan mikrokernel.
  • Contoh sistem operasi : Windows 2000 Server, Linux
  • Keuntungan :
    • Kemampuan diaptasi untuk digunakan dalam distributed system.
  • Kerugian :
    • Layanan dilakukan lambat karena harus melalui pertukaran pesan.
    • Pertukaran pesan dapat menjadi bottleneck.
    • Tidak semua tugas dapat dijalankan di tingkat pemakai (sebagai proses pemakai).
  • Contoh gambaran penerapannya :
Sistem Client-Server
5. Sistem Berorientasi Objek
  • Deskripsi; sistem operasi ini merealisasikan layanan sebagai kumpulan proses dan terstuktur serta memisahkan layanan yang disediakan dan implementasinya.
  • Karakteristik; Pada sistem yang berorientasi objek, layanan diimplementasikan sebagai kumpulan objek. Objek mengkapsulkan struktur data dan sekumpulan operasi pada struktur data itu. Tiap objek diberi tipe yang menanda di properti objek seperti proses, direktori, berkas, dan sebagainya. Dengan memanggil operasi yang didefinisikan di objek, data yang dikapsulkan dapat diakses dan dimodifikasi. Model ini sungguh terstruktur dan memisahkan antara layanan yang disediakan dan implementasinya.
  • Contoh sistem operasi : Amoeba, Eden, X-Kernel, Windows NT.
  • Keuntungan :
    • Terstruktur dan memisahkan antara layanan yang disediakan dan implementasinya.
  • Kerugian :
    • Sistem operasi MS Windows NT telah mengadopsi beberapa teknologi berorientasi objek tetapi belum keseluruhan.
  • Contoh gambaran penerapannya :
Sistem Berorientasi Objek

Selasa, 03 Maret 2015

Fungsi Protocol

Secara umum fungsi protokol adalah menghubungkan pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan akurat. Tidak semua protokol memiliki fungsi atau fitur yang sama, tetapi ada juga beberapa protokol yang memiliki fungsi sama meski berada pada tingkat berbeda. Beberapa protokol bergabung dengan protokol lainnya untuk membangun sistem komunikasi yang utuh.

Fungsi protokol secara garis besar adalah sebagai berikut :
Encapsulation
Pemisahan dan perakitan kembali
Connection control (Kontrol koneksi)
Pengiriman tersusun
Pengiriman perintah
Flow Control (alur kontrol)
Error correction (Kontrol Kesalahan)
Addressing (Pengalamatan)
Multiplexing
Layanan transmisi

Kesemua fungsi diatas dapat digabung dan dikelompokkan menjadi fungsi yang lebih besar. Ini karena beberapa protokol jaman sekarang telah mampu berkembang dan memiliki fungsi lebih kompleks dibanding versi sebelumnya. Fungsi protokol tersebut antara lain:

1. Fragmentasi dan Reassembly

Fragmentasi adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data. Proses ini terjadi di sisi pengirim informasi. Reassembly adalah proses menggabungkan lagi paket-paket tersebut menjadi satu paket lengkap. Proses ini terjadi di sisi penerima informasi.

Terjadinya fragmentasi ditanandai dengan urutan beberapa PDU dari beberapa batasan ukuran. Protokol dengan tingkat yang lebih rendah mungkin harus memisahkan  data ke dalam blok yang lebih kecil supaya dapat berkomunikasi. Jaringan komunikasi suara misalnya, mungkin hanya menerima blok sampai suatu ukuran tertentu. Misalnya ATM 53 atau Ethernet 1526 dengan komposisi music 8 channel.

Penggunaan fragmentasi dan reassemblymenyebabkan jalannya kontrol kesalahan yang lebih efisien karena apabila ada kesalahan pengiriman ulang akan lebih kecil. Selain itu pembagian jaringan lebih adil karena mencegah adanya channel yang memonopoli media transmisi.

Fragmentasi juga memiliki kekurangan, protokol harus membuat PDU-PDU sebesar mungkin sebab PDU berisi beberapa kontrol informasi yang tak mungkin dipisahkan, pembuatan blok yang lebih kecil juga menyebabkan ongkos pengiriman yang lebih besar. Blok juga memerlukan waktu untuk memprosesnya, makin banyak blok yang dikirim, waktu yang terbuang juga makin banyak. Berikut skema pembagian data dan PDU:


2. Encapsulation

Fungsi dari encapsulation adalah melengkapi informasi yang akan dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi, dan lain-lain. Selanjutnya paket data ini dinamakan Frame.

Data pada umumnya ditransfer dalam blok-blok dan dikendalikan oleh Protocol Data Unit( PDU). Masing-Masing PDU berisi data dan kontrol informasi, sedangkan beberapa PDU lainnya hanya mengendalikan. 

Ada tiga kategori kontrol dalam enkapsulasi data:
Alamat, berisi pengirim dan/atau penerima 
Kode pendekteksian Kesalahan, misalnya memeriksa urutan frame
Kontrol protokol, Informasi tambahan untuk menerapkan fungsi-fungsi protokol 

Protokol dengan fungsi ini antara lain TFTP, HDLC, frame relay, ATM, AAL5, LLC, IEEE 802.3, dan IEEE 802.11.

3. Connection Control

Fungsi dari Connection Control adalah membangun hubungan komunikasi dari transmitter ke receiver termasuk dalam pengiriman data dan mengakhiri hubungan. Pada pemindahan data tanpa sambungan (saat pertama kali sinyal koneksi baru akan dibangun), masing-masing PDU diperlakukan sendiri-sendiri, misalnya datagram.

Terjadi tiga phase saat koneksi terjadi: 
Penetapan koneksi
Perpindahan data
Penghentian koneksi

Selama koneksi terjadi, connection control dapat menyela dan membetulkan koneksi pertahap untuk menangani kesalahan yang mungkin terjadi.


4. Flow Control

Flow Control berfungsi mengatur perjalanan data dari transmitter ke receiver. Dilakukan dengan  menerima kesatuan untuk membatasi jumlah atau tingkat data yang dikirim. Flow control harus memiliki fitur Stop-And-Wait, artinya masing-masing PDU harus diakui sebelum yang dikirim berikutnya. Misalnya saat hardware menunggu akses disk, maka pengiriman data harus dihentikan sementara hingga data yang sudah sampai ditulis di dalam disk. 

Flow control harus diterapkan di dalam beberapa protokol:
kontrol lalu lintas jaringan
penyedia gap atau spasi atau spacer.
Flood network detection atau pendeteksian banjir data di jaringan

5. Error Control
Pengiriman data tidak terlepas dari kesalahan, baik dalam proses pengiriman maupun penerimaan. Fungsi error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.

Alur pendeteksian kesalahan dan retransmission adalah sebagai berikut:
Pengirim memasukkan/menyisipkan error-detecting kode di dalam PDU
Penerima memeriksa kode pada PDU yang datang/yang berikutnya
Jika diketahui ada kesalahan, paket langsung dibuang
Jika pemancar tidak mendapatkan pengakuan dalam waktu yang layak, maka protokol penerima mengirimkan sinyal retransmit.

Error control dapat dilakukan di berbagai lapisan protokol di dalam jaringan.

6. Transmission Service

Fungsi transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data. Misalnya pengaturan batas koneksi, prioritas paket, mutu jaringan (dengan mengeset minimum-maksimum gateway timeout), membatasi akses paket, dan sebagainya. Fitur-fitur ini tergantung pada sistem dasar transmisi dan kesatuan tingkat yang lebih rendah.

=========================================================

Artikel ini diterjemahkan, disusun, dan diketik ulang dari sumber-sumber berikut:
http://ecturer.eepis-its.edu
http://id.wikipedia.org
http://en.wikipedia.org
http://uchihahitachi.wordpress.com

=========================================================
Artikel ini belum sepenuhnya lengkap, anda dapat mendownload versi lengkapnya di:
http://www.mediafire.com/view/?tt62fum8t288djf

Selasa, 10 Februari 2015

Sejarah IP Address Sebelum Ipv4 dan Ipv6


Sejarah IP Address Sebelum Ipv4 dan Ipv6
Sebelumnya Paseban pernah membahas perbedaan IP Address Versi 4 dan IP Address versi 6 atau yang lebih dikenal dengan Ipv4 dan Ipv6. Lalu kalau yang di pakai IPv4 dan IPv6, IP versi 1, 2,3, dan 5 kemana? dan kenapa tidak dipakai? Untuk mengenalnya mari kita bahas dari sejarah kemunculan IP Addres sebelumnya sebagai bagian dari sejarah komputer. Sebelum kelahiran IP Address versi 4, terlebih dahulu lahir IP Address versi 0, 1, 2, dan 3. Tetapi yang dipakai secara luas hanyalah IP Address versi 4. Lalu kenapa yang dipakai adalah Ipv4 dan yang sering dibahas adalah Ipv4 dan Ipv6. Beberapa dari IP versi sebelumnya hanyalah sebuah eksperimen dan tidak diperkenalkan secara luas. Yang di perkenal secara resmi hanya IMP dan sistem pengalamatan IP Address.
1969 - 1989 IMP (Interface Message Processor)
Sebelum kelahiran dan penggunaan dari IP Address versi 4, sebelumnya untuk menghubungkan sebuah komputer dengan komputer lainnya menggunakan sebuah pengalamatan yang menjadi nenek moyang dari IP Address. Dalam Project ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) untuk mengkoneksikan para peserta project ke dalam project ARPANET, mereka menggunakan IMP atau Interface Message Processor. IMP ini digunakan sebagai pengalamatan dari komputer yang terkoneksi. IMP ini di gunakan mulai tahun 1969 - 1989, kurang lebih selama 2 dasawarsa sistem IMP di gunakan sebelum akhirnya di gantikan oleh IP Address Versi 4. IMP ini terdokumentasi di RFC 1 (request for command). IMP ini memiliki kapasitas 5 bit address.
1977 - 1979 IP Address versi 1, 2, 3
Bagaimana dengan IPv1, IPv2, IPv3?
Internet Protocol di definisikan menurut RFC 791. Dan di dalam versi RFC 791, yang di jelaskan adalah IP Address versi 1. Ini membuktikan kalau sebelum versi 4, terlebih dahulu ada versi 1, 2, dan 3. Tetapi menurut sejarah dari rfc dan yang ada , IP Address versi 1, 2, dan 3 adalah IP Address percobaan. IP sebelum Ipv4, adalah IP Address versi experiment yang di gunakan sebagai bahan evaluasi pengembangan sistem pengalamatan pengganti IMP. Dan akhirnya Ipv4 yang di gunakan secara luas dan di publish ke umum, setelah sebelumnya mengalami pengembangan sejak versi 1, 2, dan 3. IP address ini dikembangkan sejak 1977- 1979. Dan sejak 1989 IP Address versi 4, resmi di gunakan sebagai sistem pengalamatan pengganti dari IMP.
IP Address versi 5
Tahun 1995 IP Address versi 6, resmi di perkenalkan sebagai IP Next Generation. Ipv6 ini di tulis di dalam RFC 2460. Tetapi sebelum Ipv6, terlebih dahulu di kenal Ipv5. Ipv5, ini tidak diperkenalkan ke kalangan umum, karena di gunakan sebagai experiment dan sampai sekarang juga masih bersifat experiment. Ipv5 ini juga memiliki nama lain,Internet Stream protocol (ST). Ipv5 ini di definisikan di dalam RFC 1190. Protokol Ipv5 ini dikembangkan bukan bagian dari kelanjutan dari Ipv4, tetapi merupakan pelengkap dari Ipv4 untuk membawa traffic percakapan suara dan konferensi dengan garansi delay dan bandwidth. Status dari ISP ini dilanjutkan dengan ST2 di RFC 1819, dengan status eksperimental.
Setelah itu ada IP Address versi 6. Versi ini yang akan menjadi pengganti dari sistem pengalamatan dari Ipv4. Salah satuya Google untuk beberapa mesin mereka sudah mulai mengganti alamatnya ke dalam Ipv4. Dan tidak lupa juga para service provider dari Internet mulai mengganti alamatnya ke dalam Ipv6, meskipun mereka masih mendukung dari Ipv4. Ipv6 ini di anggap bagian dari IP Next Generation. Karena sistem pengalamatan yang lebih besar dan banyak terlebih dari sisi teknologi sudah mendukung sistem Mobile IP.
Untuk Indonesia mendapatkan 17 Prefx Ipv6, yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti organisasi, mobile operator, IXP dan ISP. Saat ini Ipv6, masih belum dikenal secara luas. Hal ini dikarenakan masih terbiasanya orang - orang menggunakan sistem pengalamatan menggunakan versi 4. Selain itu beberapa hardware juga masih belum mendukung secara luas implementasi dari Ipv6.

Pengertian fungsi dari Nic,Repeater,Hub Dan Switch

NIC
NIC (Network Interface Controller) adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan.
Fungsi NIC
  • Media pengirim data ke komputer lain di dalam jaringan
  • Mengontrol data flow antara komputer dan sistem kabel
  • Menerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan menerjemahkannya ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer

Repeater


Repeater adalah suatu alat yang berfungsi memperluas jangkauan sinyal WIFI yang belum tercover oleh sinyal dari server agar bisa menangkap sinyal WIFI. Perangkat Repeater harus 2 alat, yakni untuk menerima sinyal dari server (CLIENT) dan untuk menyebarkan lagi sinyal Wifi (accespoint)

Fungsi Repeater
  • Untuk mengover daerah-daerah yang lemah sinyal dari Server (pemancar)
  • Untuk memperjauh sinyal dari Server (pemancar)
  • Untuk mempermudah akses sinyal Wifi dari Server


HUB
Hub merupakan perangkat jaringan yang bekerja di OSI layer 1, Physical Layer. Sehingga dia hanya bekerja tak lebih sebagai penyambung atau concentrator saja, dan hanya menguatkan sinyal di kabel UTP. HUB tdk Mengenal MAC Addressing / Physical Addressing shingga tdk bisa memilah data yg harus ditransmisikan shingga collision tdk bisa dihindari dari penggunaan HUB ini
Fungsi HUB
  • Memfasilitasikan penambahan penghilangan atau penambahan workstation
  • Menambah jarak network ( fungsi sebagai repeater )
  • Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda ( Ethernet, Toket ring, FDDI )
  • Menawarkan featur yang fault tolerance ( Isolasi Kerusakan )
  • Memberikan menegement yang tersentralisasi ( koleksi informasi, diagnostic)

Cara Kerja:

  • Ketika sebuah paket tiba di salah satu port, paket itu akan disalin ke port-port yang lain di hub. Atau dengan kata lain hub hanya menyalin data ke semua simpul yang terhubung ke hub. Hal ini menyebabkan unjuk kerja jaringan akan lambat.
  • Hub dengan spesifikasi 10/100Mbps harus berbagi bandwidth dengan masing-masing port. Jadi ketika hanya satu PC yang menggunakan, akan mendapat akses bandwith yang maksimum yang tersedia. Namun, jika beberapa PC beroperasi atau di gunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan dibagi kepada semua PC, sehingga akan menurunkan kinerja jaringan
-Kelebihan Hub adalah memungkinkan pengguna untuk berbagi pada jalur yang sama ,memiliki banyak port (4 sampai 24 port ditambah 1 untuk ke server atau hub yang lain.)
-Kekurangan Hub adalah karena dapat berbagi jalur yang sama maka kecepatan komunukasinya juga harus dibagi dengan hub lainya.



Switch
Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2, Data Link Layer. dia bekerja sebagai penyambung / concentrator dalam Jaringan. Switch mengenal MAC Adressing shingga bisa memilah paket data mana yang akan di teruskan ke mana.
Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam LAN.
Cara Kerja:
  • Ada dua arsitektur dasar yang digunakan yaitu: cut-through dan store and forward.
  • Switch cut trough memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya. Sedangkan Switch store and forward merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk meneriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.
  • Switch dengan spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan 10/100Mbps penuh untuk setiap port nya. Jadi berapapun jumlah computer yang terhubung, pengguna akan selalu memiliki bandwidth penuh.

Jeni-Jenis Kabel

Kabel

a) Fiber Optik
 


Kabel fiber optik dibuat dari kaca yang dibungkus oleh pelindung dan material penguat. Fiber optik menggunakan cahaya untuk menghantar isyarat, berbeda dengan kabel tembaga yang menggunakan sinyalelektronik. karena itu kabel jenis ini tidak terpengaruh dengan gangguan elektromagnet. Kabel fiber optik sangat sesuai digunakan di kawasan yang banyak gangguan elektromagnet dan jarak yang jauh. Kabel fiber optik mendukung transmisi data berkecepatan tinggi tidak sama halnya dengan kabel tembaga (UTP dan Coaxial). besarnya data yang dapat di transmisikan memungkinkan penggunaan komunikasi yangmembutuhkan kecepatan seperti video konference. 10BaseF, 100BaseF, 1000BaseF merujuk kepada spesifikasi fiber optik yang membawa sinyal ethernet, angka F merujuk kepada Fiber. Connector yang selalu digunakan untuk menyambung kabel fiber optik ialah ST connector yang menyerupai BNC Connector. Namun begitu SC connector akan menjadi lebih populer karena mudah digunakan. Penggunaan fiber optik umumnya digunakan pada jaringan besar dan jaringan tulang punggung (backbone). Tipe ini berisi satu serat kaca tipisyang mengalirkan data dalam pulsa cahaya. Cahaya pulsa merepresentasikan informasi digital yang dibawamelalui jaringan. Harga dan instalasi fiber optik memang mahal walaupun kini semakin turun karena itu pada umumnya orang kemudian mengkombinasikannya dengan kabel tembaga. berdasarkan jalur sinyal yang dikirimkan, FO dibagi menjadi 2, yaitu Single mode dan Multi mode.
Karakteristik dan ciri-ciri media tipe ini adalah :
Perlindungan terinfeksi ada
Maks. Bandwith 100 Mbps ~ 1 Gbps
Maks. kabel 2000 meter
Soket ST (Spring Loaded Twist)
Biaya mahal jika topologi fisik Bus & Star
Instalasi paling rumit
Fungsi:
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk
komunikasi suara dan data. 



b) Kabel Coaxial
 


Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel
 
ini biasa digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre core). Lapisan plastik (dielectric insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di antara tembaga dan “metal shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain. Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut Jacket plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar. 
Kabel Coaxial memiliki bentuk yang sangat mirip dengan kabel antena TV, namun keduanya memiliki fungsi yang berbeda. pada bagian ujung yang akan disambung,dinamakan BNC.

Ciri-ciri babel Coaxiall:

  • Tegangan Kabel 100 - 120 ohm
  • Speed dan Throughput 0 - 100 Mbps
  • Panjang maksimal pemakaian kabel < 500 Meter
  • Biaya Relatif murah
  • dibagi menjadi jenis thicknet dan thinnel

Kelebihan kabel Coaxiall:
1) Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon.
2) Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah.
3) Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain.
Kelebihan kabel Coaxiall:

1)
 
 Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater
2) Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel coaxial terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” :
  • adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
  • merupakan kabel “original” Ethernet.
  • tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
10Base2 / Kabel “Thinnet”:
  • adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.
  • mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.
  • menggantikan “Thicknet”.
  • tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.


c) Kabel Twisted pair (UTP dan STP)

1) Unshield twisted-pair (UTP)
 
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis Kabel Jaringan yang menggunakan bahan dasar Tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam Jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twister-pair(STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
Tipe kategori Kabel UTP / Unshielded Twisted Pair :
- Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon
- Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
- Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
- Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps
- Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps

Ciri - ciri
  • Tegangan Kabel 150 ohm
  • Speed dan Throughput 0 - 100 Mbps
  • Panjang maksimal pemakaian kabel 100 Meter
  • Biaya Relatif mahal
  • Perlindungan terinfeksi tidak ada
  • Soket RJ-45 (RJ = Registered Jack)
  • Biaya murah
  • Instalasi Mudah
2) shielded Twisted Pair ( STP )
 
Shielded twisted pair” adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).
Dilihat dari namanya Shielded Twisted Pair, kabel networking tipe ini terdiri dari 4 pasang dawai kabel yang masing-masing pasang
dipelintir. Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP yang diperuntukkan bagi instalasi jaringan ethernet memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel STP memiliki kelebihan dan kekurangan persis samadengan kabel UTP, memiliki satu hal keunggulan yakni jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal dan harganya lebih mahal dari UTP. Tidak seperti kabel Coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukanbagian dari sirkuit data, karena itu perlu di-ground pada setiap ujungnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh tanpa bantuan device penguat (repeater). Konektor RJ-45 & Tang
Crimping Konektor RJ-45 digunakan untuk memasang kabel UTP dan memiliki 8 buah pin sebagai media transmisi data. Kabel UTP disusun berdasarkan warna yang telah ditentukan (urutan STRAIGHT atau CROSS) kemudian dimasukkan ke konektor RJ- 45 dengan menggunakan sebuah tang khusus bernama tang crimping.
Kelemahan kabel STP
Kabel STP mempunyai beberapa kelemahan :
  • Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
  • Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.
  • Harganya cukup mahal.
KEGUNAAN :
Kabel STP juga digunakanuntuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnyadapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.